SALING BERBAGI UNTUK SEMUA

Sabtu, 23 Februari 2013

DI BALIK MATA INI

Cerpen Cinta: DI BALIK MATA INI

Oleh: Nining Suarsini Juhry - Riana duduk di sebuah taman di depan rumahnya sambil memainkan biolanya. Nada-nada indah mengalun dengan merdu. Siapa saja yang mendengarnya pasti akan tersentuh. Meskipun buta riana termasuk perempuan yang sangat berbakat. Dia tergolong dalam orang-orang cacat yang memiliki kelebihan.

Sepuluh tahun yang lalu, saat riana duduk di bangku SD, dia mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya. Saat itu di tengah bermain kejar-kejaran bersama teman kecilnya yang bernama satria. Pada saat yang sama satria berlari menuju kejalan raya, tanpa di sangka mobil melintas ke arahnya, riana yang melihat kejadian itu langsung berlari ke arah satria dan mencoba menariknya agar terhindar dari mobil itu. Alhasil satria terbebas dari mobil itu tetapi malah dirinya yang tertabrak. Inilah penyebab kebutaannya. Melihat hal itu satria terus-terus saja di hantui rasa bersalah yang amat mendalam sampai sekarang ini. Dia rela melakukan apa saja demi menebus rasa bersalahnya terhadap riana bahkan dia rela mendonorkan matanya tetapi riana menolaknya. Hingga pada akhirnya satria mengikuti orang tuanya ke luar negri.

Hari-hari riana di isi dengan kegelapan. Dia tidak pernah merasa putus asa maupun mengeluh. Dia tetap saja menikmati hari-harinya dengan senyuman. Dia tidak pernah menjadikan kebutaannya ini sebagai alasan untuk terpuruk. Justru dia merasa beruntung karena masih di beri kesempatan untuk hidup dan menjalani hari-hari.Kadang-kadang riana diliputi rasa rindu dengan satria sahabatnya. Sudah tiga tahun mereka tidak pernah bertemu. Meskipun kehilangan satria riana memiliki teman baru yoga namanya. Mereka bertemu di tempat les biola. Yoga adalah laki-laki yang baik, meskipun belum lama berkenalan tetapi dia sangat baik dan perhatian terhadap riana. Entah mengapa setiap berada di dekat goya riana selalu merasakan sesuatu yang aneh. Dia selalu merasa kalau yoga seperti tidak asing baginya dan terasa sudah lama mengenal yoga. Tapi siapa pun dia, riana sangat berterimah kasih karena sudah baik padanya dan selalu membuat dia bahagia.

Sebulan pun telah berlalu, yoga dan riana makin akrab saja. Suatu hari riana menangis karena rindu akan sahabatnya yang telah lama meninggalkannya. Yoga yang tidak tega melihat riana menangis akhirnya menghiburnya dan mengembalikan senyum cerianya kembali. Dia selalu membuat hari-hari riana penuh dengan keceriaan dan selalu ada disaat riana butuh dimana pun dan kapan pun. Riana sangat berharap suatu hari nanti ketika keajaiban datang menghampirinya dan dia sudah dapat melihat lagi, orang yang akan ia temui pertama kali adalah yoga, dia ingin menatap wajah yoga dan membelainya, sekaligus ingin berterimah kasih karena sudah baik padanya.

Kebersamaan mereka yang di rajut untuk beberapa bulan saja akhirnya kandas di tengah jalan. Entah mengapa yoga tiba-tiba menghilang dan sulit sekali untuk di hubungi. Lagi-lagi riana harus ditinggalkan oleh orang-orang ia sayangi. Dia sangat sedih karena harus menerimah kenyataan itu dan lebih menyedihkan lagi, di saat dia akan melihat lagi dia harus kehilangan yoga. Padahal selama ini dia selalu mengimpikan akan melihat yoga dan berbagi kebahagiaan dengannya. Setelah sekian lama menunggu donor mata, akhirnya ada juga pendonor mata yang datang. Entah siapa pendonor mata ini, identitasnya sangat di rahasiakan. Menurut dokter belum saatnya kamu mengetahui siapa pendonor mata ini, nanti setelah kamu melihat baru bisa mengetahuinya. Hatinya begitu galau mendengar pernyataan dokter karena dia ingin sekali berterimah kasih pada sang pendonor mata.

Seminggu setelah operasi mata berjalan. Akhirnya riana sudah bisa melihat indahnya dunia ini. Apa-apa saja yang dulu ia tidak bisa liat akhirnya dia bisa melihat, menyentuh dan merasakannya. Bahkan wajahnya pun akhirnya sudah bisa ia lihat di depan cermin. Dia sangat bahagia.

Tak ada kata-kata yang ia dapat ucapkan selain beryukur kepada yang di atas. Diam-diam dia meneteskan air matanya. “andaikan yoga dan satria ada di sini”. Ucapnya lirih. Tiba-tiba saja dia di kagetkan oleh panggilan mamanya, dia lalu buru-buru menghapus air matanya. Dia kaget dan sedikit heran ketika mamanya memberikannya sebuah surat. Buru-buru ia membacanya. Setelah membaca isi surat, tak kuasa ia menangis dan berteriak sekeras-kerasnya. Ternyata pendonor matanya adalah satria alias yoga. Selama ini orang yang bernama yoga adalah satria, di memberikan matanya karena dia ingin melihat riana bahagia dan sebagai wujud rasa bersalahnya di masa lalu. Riana tak kuat lagi, dia terus-terus saja menagis. Dan lebih membuat hatinya hancur adalah pendonor matanya adalah sahabatnya sendiri. Entah apa yang harus ia lakukan, dia belum sempat berrterimah kasih karena tiga hari setelah operasi satria sudah berangkat ke luar negri.
 
Ini merupakan kejadian yang amat tidak bisa di lupakan riana, karena di balik matanya terdapat mata satria. Mata riana adalah mata satria, begitupun sebaliknya. “jaga mataku baik-baik riana, aku sangat bahagia bisa melihatmu bisa melihat lagi. Senyum mu adalah bahagiaku”. Begitulah pesan terakhir di isi surat satria.

Mata adalah ciptaan terindah yang di berikan oleh allah. Salah satu hadiah yang sangat luar biasa yang diberikan oleh allah adalah penglihatan.

Read more: http://cerpen.gen22.net/2011/12/cerpen-cinta-di-balik-mata-ini.html#ixzz2LnISgRh7

CINTA ITU GA HARUS MEMILIKI

CINTA ITU GA HARUS MEMILIKI

Oleh: Windi Adewi - Kisah ini berawal dari dua orang sahabat yang selalu bersama-sama, dan pada suatu hari mereka mendapat tugas untuk membuat kliping , , mereka pun pergi ke rental bersama, waktu disana mereka bertemu dengan seorang mahasiswa yg kebetulan juga sedang mengerjakan tugasnya. dia tertarik sama salah satu dari mereka dan dia pun ngajakin kenalan ,
”hai, boleh kenalan ,aku arief. nama km siapa ? boleh minta nomer hpnya ?” “mmm , boleh , aku putri,kakak namanya arief ya ?” oke, kalo gitu mana hp kakak nanti aku tulis nomer ku di hp kakak”. “yauda , nih “. “Udah nih kak, “
“Yauda makasih ya, nanti aku sms kmu , kalo gitu aku cabut dulu, aku masih ada urusan di kampus”.
“iya kak, sama – sama”.
Lalu mahasiswa yg bernama arief itu pun pergi dan meninggalkan rental , putri cerita sama sahabatnya kalo dia baru aja kenalan sama mahasiswa yang tadi baru aja dari situ.

               Sepulang dari rental sama sahabatnya itu , putri beristirahat sejenak , dan baru beberapa jam hpnya ditaruh dimeja belajarnya , hpnya bunyi dan berdering, ternyata setelah dia lihat ada sms dari nomer yang gak ada namanya, putri lalu membuka smsnya.

               Ternyata sms itu dari kak arief yg tadi ngajak kenalan putri di rental ,katanya dia seneng banget bisa kenal sama putri dan dia pengen kenal lebih deket lagi sama putri.

               Begitu seterusnya setiap hari mereka selalu smsan hingga saling mengenal satu sama lain dan ternyata arif adalah salah satu mahasiswa politeknik di Semarang jurusan konversi energi semester 6 yang lagi menyelesaikan skripsinya , itu berarti sebentar lagi dia diwisuda dan dapet gelar diploma.

               Seiring berjalannya waktu mereka sering jalan bareng dan putri juga sering cerita sama sahabatnya tentang arif.
“ aku mau cerita sama kamu nih , ,”
“iya, cerita aja , ,”
“ternyata kak arif itu masih kuliah lo , , tapi dia lagi mau nylesaiin skripsinya”
“trus , ,? ‘
“ ya itu berarti kuliahnya bentar lagi mau selesai donk , trus dia diwisuda “
“trus kenapa , bukannya itu bagus yah, kok jadi kamu yg sedih, harusnya kamu seneng donk”
“ iya, tapi kak arif bilang kalo dia udah diwisuda nanti, dia mau pindah dan nyari kerja di kampung asalnya, dia juga bilang dia mau kumpul sama semua keluarganya disana, dan mungkin dia bakalan tinggal disana selamanya, ya kemungkinan juga dia ga akan balik lagi kesini”
“oh gitu , emang kampung asalnya dimana sih , ?”
“ Nias, berarti jauh banget kan , , ?
“ iya seh , trus kenapa kamu sedih banget ? dia kan bukan siapa2 kamu ?apa jangan2 kamu suka ya sama dia ?udah ngaku aja”
“ ga tau nih, tapi jujur aja ya , aku jadi sedih banget kalo emang dia bener2 mau pindah jauh dari sini, ga kebayang mungkin ga akan ada lagi orang yg bisa aku anggep sebagai kakak cowok aku sekaligus sebagai temen curhat yg selalu ngehibur aku disaat aku lagi sedih’’
“mmm . . aku tau kok perasaan kamu, yah tapi kan masih lama juga, sekarang kan dia masih dalam proses ngerjain skripsinya , jadi kamu santai aja, gak usah dipikirin , lagian kan masih ada aku ,iya kan? Aku janji kok aku bakalan selalu ada saat kamu butuh temen curhat ,oke ?’
“ yauda, makasih ya . . .kamu emang sahabat aku yang paling baik deh “
“iya, sama – sama put “

Hati putri jadi lega setelah curhat sama sahabatnya,Tapi putri juga sedih karna udah beberapa bulan ini kak arif udah gak pernah ngajak dia ketemu lagi , bahkan buat sms putri aja uda jarang, putri jadi mikir apa mas arif uda pergi jauh tanpa sepengetahuan putri dan gak ngasih tau putri .

               Tapi disaat putri lagi gelisah gak karuan tiba – tiba hp putri bunyi, dan pas dia buka ternyata ada sms dari kak arif, hati putri pun seneng banget , dan saking senengnya dia langsung buka smsnya karna putri pengen tau isi sms itu.ternyata akhir2 ini ms arif udah gak sms putri lagi karena dia lagi sibuk ngerjain skripsinya, dan dia juga bilang besok minggu dia mau ngajakin putri jalan2 ke pantai karna dia pengen banget ketemu sama putri.

               Putri seneng banget soalnya uda lama dia gak ketemu sama kak arif , tiba – tiba dia diajakin jalan , dan tanpa berfikir panjang , putri mengiyakan ajakan kak arif, karna dia juga pengen banget ketemu sama kak arif.

               Hari minggu pun tiba dan tepatnya waktu menunjukan pukul 05.00 kak arif nunggu putri di gang rumah putri , dan beberapa menit kemudian putri dateng memakai cardigan ungu dengan hot pan item , ,setelah liat putri,kak arif langsung nyalain mesin motornya dan mereka langsung beranjak dari tempat itu.

               Setibanya di tempat itu, mereka langsung cari tempat yang nyaman buat ngobrol berdua, lalu mereka pun duduk di pasir sambil menikmati sunrise ,trus kak arif tiba2 ngomong.
“put, kamu tau gak sebenernya aku ngajak kamu kesini mau ngapain ?”
“gak tau kak, emang kenapa ?”
“aku pengen ngomong sesuatu sama kamu, eh sebenernya banyak sih “
“emang apa sih kak?”
“tapi jangan marah ya , janji dulu?”
“iya deh”
“sebenernya , dulu waktu pertama kali kita ketemu, aku pengennya kenalan sama temen kamu, tapi aku gak berani ngajak kenalan dia, makanya aku ngajak kenalan kamu yg waktu itu gak terlalu sibuk , mulai dari situ aku punya ide , mungkin dari perkenalan kita dan kedekatan kita aku bisa minta kenalin ke kamu sama temen kamu itu , tapi aku takut kalo aku nyinggung perasaan kamu”
“jadi, ternyata selama ini ms Cuma pura2 deket sama aku biar bisa kenal sama temen aku itu ? ,kok kak arif tega sih sama aku ,padahal aku udah naruh harapan sama kakak, dan aku fikir kakak suka sama aku , tapi kok ternyata malah kayak gini, kalo kayak gitu kenapa kakak gak bilang aja sama aku dari awal , kalo gitu kan aku gak bakalan sakit hati kayak gini . aku gak nyangka ternyata kakak kayak gitu, dan kakak ngajak aku kesini Cuma mau bilang itu , oke kalo gitu hubungan kita cukup sampai disini aja, sekarang tolong anterin aku pulang, pliisss aku gak mau denger apa2 lgi dari kak arif”

               Sambil menangis putri langsung diantar pulang , sesampenya dirumah putri langsung pergi ninggalin arif, tanpabicara apa2. Tapi beberapa jam kemudian hp putri bunyi dan taunya ada sms masuk dari kak arif.dia minta maaf sama putri , tapi sebenernya masih ada lagi beberapa hal yang masih mau dia omongin, dia juga bilang bulan depan dia mau pindah ke Nias, karna minggu depan udah diwisuda, dan mau ngurusin kepindahannya, jadi dia mohon banget buat ketemu putri untuk yg terakhir kalinya dua hari sebelum dia pergi, dia bakal tungguin putri di gang rumah putri.

               Kemudian hari yg ditunggu – tunggu pun tiba, dua hari sebelum Arif pergi , Putri bingung apa dia emang harus ketemu apa enggak, tapi putri juga penasaran sebenarnya apa seh yang mau diomongin sama kak arif lagi ke putri, akhirnya putri ngambil keputusan kalo dia mau nemuin Arif buat yg terakhir kalinya.

Setibanya digang , ,
“mmm, akhirnya kamu mau temuin aku juga put “
“uda deh, gak usah basa basi , emangnya kak arif mau ngomongin apa lagi sih ke aku ?”
“aku Cuma mau bilang kalo sebenernya aku suka sama kamu , aku sayang kamu put.“
“loh, bukannya kakak waktu itu bilang , kakak itu suka sama temen aku, trus kenapa tiba2 sekarang bilang kalo suka sama aku,sayang sama aku? maksudnya apa sih?”
“emang pertama kali aku kenal kamu , aku emang masih suka sama temen kamu , tapi hanya sebatas suka dan gak lebih, tapi setelah aku deket dan jalan bareng sama kamu, aku jadi suka sama kamu, dan aku ngerasa aku pengen selalu deket sama kamu, dan aku pengen banget ngelindungin kamu , beda banget sama perasaan aku ke temen kamu, aku pengen deket sama temen kamu, itu karna aku pengen dia jadi adek aku , soalnya dia itu mirip sama adek aku yang jauh di Nias sana, tapi kalo sama kamu, lebih dari perasaan seorang kakak ke adik, sebenernya aku gak pengen ninggalin kamu, tapi mau gimana lagi, aku harus pulang ke Nias karna aku udah diterima kerja disana, aku harap kamu bisa maafin kesalahanku selama ini, dan kamu gak akan lupain aku, dan kenangan selama kamu kenal sama aku “
“hmm gitu yah,oke deh, aku maafin kakak, aku gak akan pernah lupain kakak, dan aku gak akan lupain kenangan aku sama kak arif, aku juga sayang sama kakak.”
“makasih putri, aku harap walaupun kita gak bisa sama2 , kamu jangan pernah lupain rasa sayang aku ke kamu ya, janji ya?”
“iya kak”
“yaudah, aku pamit dulu , jaga diri kamu baik2 ya“

               Abis ngomongin perasaannnya ke putri, kak arif langsung pergi ninggalin putri, putri yg lagi sedih juga pergi ninggalin tempat itu, setelah dia sampe dirumahnya, dia ketemu sama sahabatnya, putri cerita semuanya dari awal sampai akhir tentang arif, sahabatnya bilang
“ sabar aja put, kalo emang uda takdirnya begitu mau gimana lagi , lagian cintamu gak bertepuk sebelah tangan kan, dan kalo emang kalian itu jodoh kamu, pasti gak akan kemana2 kok, lagian kata orang cinta itu gak harus memiliki . “

Akhirnya setelah dihibur sama sahabatnya, putri gak sedih lagi, putri ngambil hikmah dari ini semua, putri juga yakin, apa yg dibilang sahabatnya itu emang bener, kalo cinta itu gak mesti harus memiliki.

Read more: http://cerpen.gen22.net/2011/12/cinta-itu-ga-harus-memiliki.html#ixzz2LnICI57q

KAGUMKU SELANGIT

KAGUMKU SELANGIT
Oleh: Jovian Andreas (JAJ) - Suatu kertas puisi cinta yang disebut picisan itu akhirnya disimak lagi. Kenangan indah kalau diangkat lagi memang jadi mengharukan. Mengapa ada cinta yang disia-siakan? Mengapa dibiarkan pernyataan baik itu yang pernah dibalas dengan sikap arogan, yang akhirnya disesali. Dibenci sikap jahatnya itu pada laki-laki yang sebetulnya tampan namun karena dituding bukan levelnya, laki-laki itu jadi berkata tak akan bertemu dengannya lagi, pada detik itu. Laki-laki itu sudah menerima permintaan Omnya untuk tak akan ke rumah lagi hanya demi Meli... Oh, Meli, kau ini bodoh banget! Kau ini norak! Kau ini sombong! Kau sangat materialistis! Jadilah kamu perempuan sial! Ah.., begitulah yang dipikirkan Amelia Febrianti, yang melihat foto Heryadi, laki-laki yang pernah jatuh hati padanya sepuluh tahun yang lalu.


               Sekarang usia Amelia, 27 tahun, dan Heryadi, 30 tahun. Amelia sudah pernah menikah sebelum tahun 2000 dan ketika itu usainya 20 tahun. Yah, tepatnya dia kelahiran 1979. Dia sangat ingat perkenalannya dengan Heryadi yang suka berkarya di sanggar sebagai sutradara. Dia tahu juga semangat Heryadi walau organisasinya itu tak menguntungkan atau memberinya penghasilan. Dan ketika itu Amelia yang pernah jadi anggota teater di SMA memilih keluar dan mau jadi pemain sinetron, figuran. Sementara Heryadi tetap bergerak di teater dari festival drama remaja, lomba baca puisi, menulis skenario dan yang lain jadi pelatih futsal di sekolah yang dikelola orang tua temannya.

               Heryadi memang bukan anak orang berada, dia tinggal di jalan MHT di wilayah padat di Jakarta Barat. Heryadi menaruh hati pada Amelia, lewat bantuan teman sebaya Amelia ketika itu untuk jadi comblang baginya. Tetapi mengapa Heryadi tidak berani mengungkapkannya, hanya karena Heryadi mempunyai saingan dari temannya yang lebih dipahami Amelia. Temannya itu Ronny. Teman Heryadi ini membawa Azrul yang ternyata genit dan ingin mendapatkan hati Amelia. Akhirnya Heryadi jadi jaga jarak dengan Ronny dan memutuskan membangun sanggar baru di luar sekolah. Ronny tetap bertahan dan mengajak Azrul yang memang teman di kampusnya masuk poduction House dan Melly diajak jadi pemain sinetron sebagai figuran saja. Ronny bernasib baik menjadi asisten sutradara di production house mendampingi sutradara senior.

               Nah kenapa Heryadi merasa bersaing dengan Ronny, alasannya adalah Heryadi punya niat mengadakan pementasan kolosal : Ken Arok yang ternyata disudutkan Ronny bahwa ide itu tak akan terjadi. Heryadi jadi benci Ronny. Heryadi juga benci pada Amelia yang malah berani bilang: "Gue nggak suka sama elo!" Suatu pernyataan yang mengecewakan di masa itu, dan Amelia jadi sedih telah membuat hati Heryadi, jadi sakit hati.

               Heryadi dengan teater barunya malah berhasil meraih piala sebagai grup terbaik. Heryadi tetap punya pendirian hingga di era runtuhnyha orde baru terlibat pula dalam demonstrasi. Heryadi tetap bujangan. Dan masa mudanya itu tetap putih dan tidak seperti Azrul. Karena laki-laki yang menyukai Amelia itu, berani main api, selingkuh dengan perempuan yang mau jadi artis hingga hamil. Dan inilah yang membuat Amelia kagum pada Heryadi.

               Heryadi juga dipuji Amelia ketika dia datang ke rumah Amelia sambil mengabarkan kalau dia sudah lulus menjadi sarjana. Bayangkan, keputusan untuk tidak mendekati Amelia, dimohonkan maaf oleh Heryadi dengan pernyataan kepada Om Amelia, Safri, kalau dia kakak kelas Amelia yang ingin dilihat Amelia menjadi sarjana. Dan Amelia menjadi trenyuh. Dia saja tidak bisa menyelesaikan kuliah karena keputusannya sendiri. Begitu juga Om Safri yang pernah meminta Heryadi jauhi Amelia, sudah tidak bisa bekerja lagi akrena kecelakaan, hanya bilang kepada Amelia : "Coba kamu jadi sama laki-laki itu, Mel... Dia baik!"

               Amelia sangat sedih. Dan waktu terus bergerak, setiap kabar Heryadi malah membuat Amelia semakin kagum padanya. Heryadi bekerja di production house pula seperti Ronny yang mana perusahaaan itu membuat film layar lebar serta rekaman film asing. Wah, membuat Amelia jadi trenyuh. Amelia yang sudah punya anak hasil hubungan gelapnya dengan teman kuliahnya itu hingga diusir bapaknya, kini menjadi manusia yang merasa telah membunuh karakternya sendiri. Dia ingin berubah sebagai manuisa yang punya masa depan, punya rancangan atau prinsip hidup dan punya cinta pada laki-laki sebaik Heryadi.

               Namun sayangnya Heryadi yang pernah menulis puisi untuknya berjudul Kagumku Selangit, sudah semakin sulit menjadi miliknya. Heryadi sudah meminang seorang gadis yang sederhana, tetangganya yang memang pantas buat Heryadi. Amelia tinggal berkata," Oh Tuhan, andainya hati Heryadi masih ada untukku biarlah dia datang padaku, walau hanya sebentar mengucapkan salam padaku.."

               Tentunya Amelia tidak bisa bertemu Heryadi. Amelia hanya bisa memandangi foto masa SMAnya itu. Di mana Heryadi yang pernah jadi sutradara teater dan pernah dihina temannya itu, kini sudah menjadi laki-laki dewasa. Amelia hanya bisa menulis di buku hariannya : I Love You Heryadi.. God Bless You ..
*****

KAU LEBIH DARI INDAH

KAU LEBIH DARI INDAH

Oleh: Umi Kulsum - Nama ku Winda, Aku menemukan cinta pertama aku saat aku duduk di kelas 1 smp. Mungkin terlalu dini untuk aku mengenal arti cinta saat usia aku baru menginjak angka 13. Aku menemukan pacar pertama aku melalui Hp, Ketika itu Ada nomor nyasar di hp aku, Dan akhirnya kisah kita berlanjut, Saat itu hanya dia lah yang dapat mengerti semua suasana hati aku. Namanya Resa Suharsanto.

Sejak kepergian ayah aku entah mengapa rasanya aku betul-betul kehilangan sosok seorang ayah, Namun setelah kehadiran Resa, Aku menemukan kembali kasih sayang seorang ayah. Walau aku belum mengetahui seperti apa wajah Resa yang selama ini hanya aku kenal melalui handphone seluler ku.

Siang itu tepatnya Hari jumat Aku dan resa sepakat untuk bertemu di rumah salah satu sahabat aku indri namanya, Seusai pulang solat jumat. Entah mengapa hati aku jadi tak karuan saat ingin bertemu dengan resa.
               “win itu kayanya resa deh”ucap Indri sambil menunjuk ke seorang laki-laki yang sedang mengendari motor mio.
Aku pun menoleh ke arah yang di tunjuk Indri, dan lelaki itu pun menoleh ke arah aku, lalu dia menghampiri aku.
               “hai.. kamu winda yah” sapa resa menunjuk aku
Entah mengapa hati aku berdegub begitu kencang ketika aku melihatnya
               “iya aku winda, oya kenalin ini sahabat aku indri” jawab aku dengan perasaan grogi
               “mending ngobrolnya di dalam aja” kata indri mengajak aku dan resa ke dalam rumahnya.
Aku dan Resa pun masuk ke dalam rumah indri,Resa duduk di samping aku,sungguh entah apa yang aku rasakan ada persaan yang tak pernah aku ketahui dan tak aku mengerti.
               “Kamu dari tadi di sini” tanya resa
               “yah lumayan dari pas pulang sekolah, aku langsung ke sini” jawab aku
               “udah bilang belum sama mama kalau kamu mau main dulu, nanti mama nyariin lagi” ujar resa
               “udah” jawab aku singkat, jujur entah mengapa aku tak kuasa menatap dia terlalu lama, karena perasaan ini terlalu menguasai aku dan aku takut persaan ini di ketahui oleh resa.
               “ini minumannya udah datang di minum yah, jangan di liatin aja” ujar indri pada kami dan pergi meninggalkan kami berdua.
Setelah kepergian indri suasana menjadi hening tak ada pembicaraan antara aku dan resa. Ketika aku melirik ke arah resa, aku dapati dia sedang memperhatikan aku.
               “Kamu kenapa sih,liatin aku kaya gitu”tanya aku yang mulai risih dengan padangan resa padaku
               “ga apa-apa, aku seneng aja liat kamu abis kamu manis banget sih” jawabnya
               “ih.. kamu bisa aja” jawab aku dengan malu-malu.
Namun dia tetap menatapku .
               “udah atuh jangan kaya gitu” ucap aku sambil memalingkan wajahnya dengan tangan aku.
               “ih.. pelit banget sih kamu mentang-mentang manis,” jawab resa sambil mencubit pipi aku.
Suasana berubah menjadi begitu ceria, Resa memang selalu membuat suasana hati aku menjadi begitu bahagia. Tak terasa waktu bergulir begitu cepat.
               “yah kayanya aku harus pulang,soalnya aku harus nganterin mama aku dulu, ayo pulang” ucap resa sambil menarik lengan aku
               “nanti aja, aku mau bantuin indri beres-beres dulu” jawab aku
               “udah sana pulang, kalau kaya gini mah kecil buat gue ga nyampe setengah menit” ucap indri mempropokasikan
               “iihh .. indri makasih banget yah atas semuanya” ucap aku
               “yah nyantai aja, lagian rumah gue kan jadi rame gara-gara ada kalian, sering-sering yah kesini biar ga sepi ni rumah” ucap indri dengan tulus
               “kita pulang dulu yah ndri” pamit resa
Akhirnya, aku pulang bersama resa, tak ada pembicaraan selama perjalanan, hingga akhirnya aku sampai di gang rumah aku dan mengucapkan terima kasih pada resa.

Setelah pertemuan itu Aku dan Resa menjadi semakin akrab, dia sering mengantar atau menjemput aku ke sekolah. Padahal sekolah aku begitu jauh di banding sekolahnya.
Tanpa terasa 1 bulan sudah aku mengenal resa. Saat aku sedang belajar hp ku bergetar ternyata ada sms dari resa

Nanti pulang sekolah aku jemput yah,
Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan sama kamu
Tunggu aku datang yah 
Aku pun membalasnya
Okay... 
Tapi jangan lama-lama yah datangnya

Entah apa yang ingin resa katakan pada aku,pikiran itu terus menghantaui aku hingga jam sekolah pun berakhir.
Ketika aku berniat sms resa ,tapi hp aku malah bergetar terlebih dahulu ketika aku lihat ternyata dari resa

Aku udah sampai
Sekarang aku ada di depan gerbang
Kamu udah pulang belum??
Sambil berjalan aku pun membalas sms darinya
Udah
Tunggu yah aku lagi jalan ke gerbang

Dari kejauhan telah tampak resa yang sedang duduk di atas motornya menunggu aku, aku pun mempercepat langkah aku.
               “hai udah lama nunggunya” ucap aku setelah sampai di hadapannya
               “ga kok, ayo naik” jawabnya tersenyum manis
Kami pun pergi dan sampai di sebuah danau yang indah
               “waah bagus banget pemandangannya” ucap aku berdecak kagum melihat sekeliling aku
               “iya ini tempat paling spesial, biasanya kalau aku lagi sumpek aku kesini untuk ungkapin semua perasaan aku” ucap resa menjelaskan
               “win aku mau ngomong sesuatu sama kamu” lanjut resa dengan wajah serius sambil memegang kedua tangan aku
               Resa pun melanjutkan kata-katanya” buat aku ini waktu yang tepat untuk ungkapin semua rasa yang aku rasain sama kamu dan ini adalah tempat yang tepat buat aku ungkapin ini semua, udah 1 bulan aku kenal kamu, sejak aku kenal kamu entah kenapa aku ngerasa nyaman sama kamu dan akhir-akhir ini rasa itu semakin besar” suasana hening sejenak
               “win aku sayang kamu, kamu mau kan jalani hari-hari kamu sama aku dan temani aku, Kamu mau kan jadi pacar aku” ucap resa terlihat keseriusan dan ketulusan dari matanya
Aku terdiam mendengar kata-katanya ternyata selama ini aku dan resa memiliki rasa yang sama
               “win aku harap kamu bisa jawab pertanyaan ku sekarang” ucap resa membuyarkan pikiranku
               “aku mau jadi pacar kamu, tapi aku belum boleh pacaran sama keluarga aku” jawab aku dengan menundukan kepala
               “aku tau kok kondisi kamu kaya apa, itu bukan hal yang harus di permasalahkan, aku bakal nunggu kamu sampai keluarga mu mengizinkan kamu pacaran” jawab resa sambil mengangkat kepala aku dan memeluk aku.
Hari ini Resa bukanlah sahabat aku lagi tapi kini aku bisa memiliki dia seutuhnya rasanya bahagia sekali bisa memiliki dia seutuhnya
Hari-hari yang aku lalui kini menjadi lebih indah. Semua dapat aku atasi dengan baik karena resa selalu ada dan selalu siap membantu aku saat aku sedang membutuhkannya.

Tanpa terasa hubungan kami pun telah berjalan satu tahun,tahun pertama dapat kita lalui dengan baik tanpa ada sedikit pun masalah rasa sayang ini pun makin besar padanya. Hari ini dia mengajakku untuk merayakan hari jadian kita, tapi sayangnya aku ga bisa karena hari ini ada ekskul yang tidak bisa aku tinggalkan, untungnya resa dapat mengerti. Pulang ekskul aku di jemput olehnya. Dia pun memulai pembicaraan antara kita.
               ”yank besok kamu bisa ga temenin aku ke ultah temen aku” tanya resa sambil mengendarai motornya
              “yah yank kayanya ga bisa deh, soalnya besok ada ekskul lagi yank” jawab aku
              “please yank temeninn aku, kan udah beberapa bulan ini kamu sibuk sama ekskul kamu, sehari aja temenin aku, soalnya temen-temen aku pada bawa pacar yank” ucap resa sambil merengek
              “liat besok yah yank,kalau aku dapat izin dari pembinaku, emang kapan acaranya” jawabku dengan perasaan bingung
              “pulang sekolah yank,masalahnya dia temen deket aku yank, ga datang ga enak akunya” ucapnya dengan rasa kecewa dengan jawaban aku.
              “iya sayang aku besok aku usahain”jawab aku berusaha mencairkan suasana
              “janji yah” ucapnya memastikan
              “iya” jawab aku
Tak terasa perjalan harus berakhir aku pun turun dari motor resa
              “makasih yah yank” ucap aku tersenyum manis
              “iya, nyampe rumah langsung mandi, makan, sholat terus istirahat yah” ucapnya memperhatikan aku
               “oke bos, hati-hati yah di jalan” jawab aku dengan penuh senyum
Resa pun pergi meninggalkan aku.

Hari ini seusai jam pelajaran aku menemui pembina aku untuk minta izin, karena aku tidak bisa mengikuti ekskul hari ini, awalnya sih ga boleh tapi akhirnya aku dapati izin itu. Setelah aku beritahu resa, dia pun menjemput aku dan kami pun pergi ke sebuah tempat makan. Disana sudah banyak sekali teman resa. Aku pun di perkenalkan satu persatu kepada temannya itu. Acara pun di mulai. Seusai acara kita semua ngobrol-ngobrol.
               “oya sambil ngobrol, enaknya sambil ngerokok ni” ucap andi salah satu teman resa sambil mengeluarkan beberapa bungkus rokok dari tasnya.
Resapun ikut menhgambil rokok-rokok itu, jujur aku kaget melihat resa merokok, selama 1 tahun ini aku tidak pernah melihatnya merokok.
               “ternyata dia seorang perokok” gumam aku dalam hati.
Sepanjang obralan mereka aku perhatikan resa sudah menghisap sebungkus rokok, Hingga akhirnya acara pun selesai aku dan resa pun pulang. Sepanjang jalan aku hanya diam, sungguh aku kesal ikut dengannya hari ini, di tengah perjalanan aku meminta dia untuk singgah di sebuah taman di pinggir jalan yang kita lewati.
               “Ada apa sih yank” tanya resa bingung karena aku menyuruhnya berhenti
               “Ada yang pingin aku omongin sama kamu” jawab aku dengan nada kesal
Resa pun mengikuti aku, Hingga kita terhenti pada sebuah tempat
               “apa yang mau kamu omongin”tanya resa mulai kesal
               “sejak kapan kamu merokok, kenapa selama ini di hadapan aku, kamu ga pernah melakukan hal itu. Apa memang ini yang selalu kamu lakuin kalau sama temen-temen kamu selama ini” ucap aku dengan penuh emosi
               “udah lumayan lama yank aku ngerokok, aku tau dari indri kalau kamu tuh ga suka sama laki-laki perokok, makannya selama ini aku ga pernah ngeroko di hadapan kamu” jelas resa dengan rasa bersalah
               “kamu tau aku ga suka rokok tapi kamu masih aja ngelakuin hal itu, dan kamu sembunyiin selama ini sama aku hal ini” ucap aku kesal
               “yank selama ini aku dah coba buat berhenti tapi ga semudah itu semua butuh proses dan sekarang juga aku lagi mengurangi rokok aku, aku cuman ga mau kehilangan kamu cuman gara-gara kebiasaan buruk aku ini” jawabnya kali ini nadanya mulai meninggi
               “mengurangi kamu bilang, tadi aja selama kamu ngobrol sama temen kamu, aku liat satu bungkus kamu habisin sendirian” ucap aku dengan emosi memuncak
               “yank sebelum aku kenal sama kamu, aku lebih parah dari yang kamu liat tadi” jawab resa lirih
               “aku cuman ga mau kamu sakit yank, rokok tuh ga baik buat kesehatan kamu” jawab aku dengan nada yang sedikit menurun
               “makasih yank, aku janji bakal nyoba buat terus berhenti merokok” jawab resa sambil mengelus kepala aku
Resa pun melanjutkan perjalanannya mengantarkan aku pulang hingga gang rumah aku. Semua masalah dapat terselesaikan dengan baik di tahun pertama ini.

Kini hubungan aku dan resa tak terasa telah memasuki tahun ke 2, Kali ini dia mengajak aku ke suatu tempat yang tak kalah indahnya dengan danau tempat kita jadian,tapi jaraknya cukup jauh di sana Resa memberikan aku kalung hati yang tertulis nama kita berdua satu di simpan olehnya dan satu lagi oleh aku,Namun tiba-tiba hujan turun karena tidak ada tempat berteduh resa pun mengajak aku mencari tempat untuk berteduh sambil mengendari motornya, setengah perjalanan telah kita lalui hingga akhirnya kita menemukan sebuah halte.”yank kita neduh dulu yah”ucapnya dengan suara menggigil
Aku dan resa pun segera meneduh di halte tersebut, Di lihatnya aku begitu kedinginan dia pun memakaikan jaketnya kepada aku
               “pakai yank nanti kamu sakit lagi,”ucapnya sambil membuka kaca helmnya
Aku sungguh terkejut ketika aku lihat wajahnya begitu pucat “kok wajah kamu pucat banget sih,kamu ga apa-apakan?”jawab aku sangat khawatir.
               “ga apa-apa kok yank”jawabnya sambil menutup kembali kaca helmnya
Setelah ujan reda Kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan, Di sepanjang jalan aku mendengar resa tak berhenti batuk
               “Huunk..uuuhhuuk yank kerumah aku dulu yah”ucapnya masih dengan nada menggigil dan terdengar begitu lemah
               “ya udah”jawab aku dengan rasa khawatir karena dari tadi resa tak berhenti batuk
Sesampai dirumah resa,aku di sambut hangat oleh keluarganya
               “kalian kok basah kuyup begini sih”ucap ibu resa kaget melihat kami berdua
               “iya tante tadi kita keujanan di jalan,nyari tempat teduh susah banget”jawab aku sedikit canggung
               “ya udah kalian ganti baju dulu sana, abis itu makan siang dah”ucap ibu resa begitu ramah
Aku dan resa pun berganti baju, Aku di pinjami baju oleh kakak Rita kakaknya resa, Resa adalah anak ke2 dari 3 bersaudara,dia punya kakak perempuan dan adik laki-laki yang begitu mirip denganya namanya reza, Seusai berganti pakaian aku ikut nimbrung bersama keluarga resa dan makan bersama mereka, entah mengapa aku merasa sudah lama mengenal mereka,mereka begitu baik dan ramah pada ku,padahal ini pertama kalinya aku mengfenal keluarga resa. Satu jam sudah aku bersama keluarga mereka, namun resa tak juga turun dari kamarnya.
               “Resa kok lama banget yah di atas,sebentar yah win tante liat dulu”ucap mama resa
Aku hanya tersenyum, tapi entah kenapa perasaan aku merasa tidak enak aku merasa ada sesuatu yang terjadi pada resa, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.Sejam berlalu ibunya resa baru turun dari kamar resa.
               “resanya kemana tante”tanya aku bingung karena resa tak ikut turun dari kamarnya
               “ada kok, tapi kayanya dia demam dan tadi tante suruh dia istirahat, tadi resa pesan katanya kamu pulangnya di antar supir aja, takut mama kamu nyariin ”jawab ibu resa
               “ga apa-apa tante nanti saya naik angkutaan aja,oya tante kayanya saya harus pulang soalnya udah larut malam”ucap aku, Entah mengapa kekhawatiran aku semakin menjadi
               “kok buru-buru sih”ucap bapak resa
               “iya om soalnya aku takut ibu di rumah nyariin kan tadi ga bilang dulu, makasih yah om,tante,kakak atas semuanya dan maaf saya udah ngerepotin semuanya ni”jawab aku sambil berpamitan pada mereka
               “ga kok,kita malah senang kamu main ke sini”jawab kak rita
               “ia, tante dan om juga seneng kamu jangan kapok yah main kesini”ucap papa resa
               “sering-sering yah sayang main ke sini,janji yah”ucap mama resa sambil memeluk aku
Aku tersenyum menjawab ucapan mamanya resa, Begitu harmonis dan ramah sekali keluarga resa terhadap aku. Akhirnya aku di antar pulang oleh supir di rumah resa, Aku pulang tanpa aku tahu bagaimana keadaan resa,sempat aku sms dia selama di perjalanan,Namun tidak ada satu pun sms ku yang di balasnya olehnya.

Tak terasa 3 hari berlalu, Resa tak juga menghubungi aku, bingung apa lagi yang harus aku lakukan.perasaan aku begitu tak karuan ada rasa cemas dan kesal mengelayut di hati aku.
               “eh. Kenapa loe dari tadi gue liatin bengong aja”ucap indri membuyarkan lamunan aku
               “lagi sebel gue ndri sama resa”jawab aku cemberut
               “apa yang di lakuin sih resa sampai bikin loe bete gini”tanya indri begitu bersemangat
               “beberapa hari ini dia ga hubungin gue,sms ga di bales,telpon gue juga ga pernah di angkat”jelas aku
               “kok bisa,loe bikin salah kali, atau dia punya cewe baru”ucap indri meledek aku
               “ih jahat banget sih loe”ucap aku kesal
               “hheehee.. ceritain dong sama gue asal mulanya sampai kaya gini”ucap indri memohon
Akhirnya aku cerita kan apa yang terjadi dengan kami, dan indri menyarakan aku untuk berkunjung kerumah resa sehabis pulang sekolah.
Usai pelajaran aku dan indri pun pergi kerumah resa,tapi ternyata aku tak mendapati hasil sesampai di rumahnya tak ada seorang pun yang aku temui, Rumah resa terlihat sepi dan kosong. Bahkan pembantu di rumahnya pun tak ada.
               “udahlah mungkin mereka lagi pada pergi kali, nanti kita coba lagi yah”ucap indri mencoba menghibur aku
               “mending kalau pergi datang lagi,tapi kalau mereka pindah rumah gimana ndri”ucap aku kecewa
               “itu semua ga akan terjadi,resa sayang sama loe dan dia ga akan ninggalin loe, percaya deh”ucap indri meyakinkan aku
               “kalau sayang dia ga akan giniin gue ndri”lirih aku
Indri hanya diam, tak mampu menjawab kata-kata terakhir aku.

Hari demi hari aku lewati tanpa resa semua begitu berubah, Tak ada lagi tawa yang tercipta kini hanya tersisa kesedihan. Tiba-tiba hp aku berdering, Ketika ada panggilan dari nomor yang tak aku kenal,
               “Asalamualaikum”ucap aku mengangkat telephone
               “walaikumsalam”jawab orang di serbang sana
               “maaf ini siapa yah”tanya aku pada seorang perempuan di serbang sana
               “ini kakak Rita”jawab suara di serbang sana
               “kakak rita, Apa kabar kakak dan ada apa yah kakak tumben telpon aku”ucap aku bingung
               “baik de,oya kakak pengen cerita sama kamu”ucap kakak rita begitu lirih.
               “Cerita aja kakak,siapa tau aku bisa bantu kakak”jawab aku
               “kakak bingung mau cerita sama siapa lagi, dan kakak inget kamu. Makannya kakak telphone kamu”ucap kak Rita
Kakak Rita pun mencerikan kisahnya bersama pacarnya yang belum mendapatkan restu dari orang tuanya,karena penampilan pacar kakak rita yang tak di sukai,padahal kakak rita sudah berkali-kali meminta pada pacarnya untuk mengganti penampilan pacarnya itu, namun yang di dapati oleh kakak rita yaitu kata putus,dan itu semua ga bisa kakak rita terima karena rasa sayang kakak rita udah begitu besar sama pacarnya itu.
               “ya udah lah kakak ngapain di pikirin cowo kaya gitu,cowo yang ga mau berkorban buat kakak,aku yakin suatu saat nanti akan ada cowo yang lebih baik yang bakal gantiin cowo kakak itu.dan rasa sayang itu lama-lama juga bakal hilang,wajar kalau saat ini kakak begitu sakit tapi lama kelamaan semua itu bakal hilang, sabar yah kakak”saran aku mencoba menenangkan
               “makasih yah sayang, emang ga salah resa milih kamu”ucap kakak rita
               “bisa aja kakak”jawab aku
               “sayang udah dulu yah, kamu jangan lupa istirahat dan makasih atas saran kamu”ucap kakak rita sambil mengakhiri telponnya
Ada kekecewaan di dalam hati aku, padahal aku pingin banget nanya soal resa tapi memang suasananya ga tepat.
Semenjak kejadian itu Kakaknya resa lebih sering telpon atau sms aku, tapi aku belum juga berani untuk menanyakan resa padanya.

Kini 2 minggu berlalu aku lalui tanpa resa, Tetapi sekarang semua sudah tak begitu berat aku lalui,aku mulai terbiasa tanpa dia.
Hari ini aku pulang bersama indri, Ketika sedang jalan menuju gerbang, aku melihat sosok laki-laki yang sudah lama tak aku temui, Namun aku ragu setelah aku mendekat pada sosok yang tadi aku lihat ternyata benar itu resa, Aku alihkan pandanganku seolah aku tak melihatnya.Padahal hati aku begitu bahagia ketika aku melihat resa,ada rasa rindu yang begitu besar padanya,Namun aku tetap memalingkan wajah aku
               “win itukan resa”ucap indri terkejut melihat resa
               “bukan ndri resa udah ga ada lagi dalam hidup gue” jawab aku tanpa menoleh ke arah yang indri tuju
               “bener tau itu resa”ucap indri meyakinkan aku
Namun aku terus berjalan hingga melewati resa.Resa pun mengejar aku
               “win...win”panggil resa, Namun aku terus berjalan bahkan mempercepat jalan aku, hingga akhirnya resa dapat meraih tanganku.
               “kamu kenapa sih”tanya resa
               “lepasin tangan aku”ucap aku sambil melepaskan genggaman tangannya
               “aku bakal lepasin tangan kamu asal kamu mau dengerin penjelasan aku”jelas resa
               “ga ada yang perlu di jelasin”bentak aku entah mengapa airmata aku keluar dari sela-sela mataku
               “win mending loe dengerin dulu penjelasan resa, biar semua masalah bisa clear dengan baik,jangan emosi gini malu tau di liatin orang”saran indri
               “sana naik , selesaiin semua dengan baik okay”lanjut indri
Aku pun ikut mengikuti kata-kata indri, dan resa melajukan motornya ke danau tempat pertama kita jadian. Disana dia menjelaskan kenapa selama ini dia menghilang.
               “aku tau kamu marah sama aku, aku menghilang gitu aja dalam hidupmu, bukan maksud aku untuk ninggalin kamu,tapi ada satu hal yang tak bisa aku katakan sama kamu yang ga bisa aku jelasin sama kamu”ucapnya
               “kenaapa ga bisa di jelasin apakah serumit itu hingga kamu ga bisa jelasin semua itu”jawab aku kesal
               “oke, aku bakal jelasin sama kamu, aku pergi karena beberapa hari ini, karena aku di ajak mama ke bandung,mama bertengkar hebat sama kakak dan mama menyita hp aku karena mama ga mau ada yang tau keberadaan kita di sana”ucap resa menjelaskan pada aku
Aku pun menerima alasannya itu, Karena alasan itu masuk akal dan sama seperti yang di ungkapkan kakak rita.
               “terus sekarang semua udah selesai”ucap aku
               “udah semua dapat terselesaikan dengan baik, kamu mau kan maafin aku”jawab resa dengan penuh penyesalan
Aku hanya mengagukan kepala menjawab pertanyaannya itu
               “aku sayang sama kamu”ucap resa sambil memeluk aku
               “janji yah jangan tinggalin aku lagi”ucap aku memeluk erat resa
               “aku janji”jawab resa
Semakin banyak masalah yang aku hadapi bersama resa, Semakin banyak yang aku ketahui tentang resa, Hari-hari aku kini kembali di penuhi dengan tawa dan canda, dan aku pun semakin dekat dengan keluarga resa karena aku semakin sering main ke sana.Hal yang selama ini selalu aku mimpikan kini menjadi sebuah kenyataan yang begitu indah,aku tak ingin semua hilang dan berakhir.
Hari kelulusan sekolah pun datang, Aku dan Resa lulus dengan hasil yang memuaskan. Resa memutuskan untuk masuk kesalah satu SMU terfavorit di tangerang, Sedangkan aku lebih memilih masuk ke SMK analis pangan di tangerang dan semua ini malah membuat kami semakin dekat walau jarang bertemu.

Memasuki tahun ke 4 ,Entah mengapa resa menjadi lebih jauh dari aku, Resa tak lagi sesering dulu berada di samping aku. Yah aku akui semenjak masuk SMU kami jadi lebih sibuk sekolah, bahkan sms pun jarang. Aku pun semakin sering mendengar dia jatuh sakit dan sesekali aku menjenguknya, tetapi resa dan keluarganya selalu bilang bahwa resa hanya kecapean karena banyak kegiatan di SMUnya, Hingga suatu hari dia mengajak aku untuk pergi jalan-jalan. Dari pagi sampai malam aku pergi bersama-sama dengannya, dia pun mengantarkan aku pulang
               “ada satu hal yang mau aku sampaikan sama kamu” ucapnya begitu serius setelah sampai di gang rumah aku
               “ada apa sih yank kok serius banget”jawab aku bingung melihat wajahnya berubah menjadi begitu serius
               “mungkin ini bakal terdengar begitu menyakitkan, tapi aku harus bilang ini sama kamu,aku rasa hubungan kita cukup sampai di sini aja”ucap resa dengan suara lirih
Aku begitu tercengah mendengar kata-katanya,”kenapa emangnya aku salah apa sampai kamu mutusin aku kaya gini”
               “kamu ga punya salah apa-apa,yang pasti harus kamu tahu kalau aku udah ga nyaman sama kamu, makasih atas semua dan aku harap kamu dapat menerima ini semua”jawab resa dan pergi meninggalkan aku sendiri.
Aku hanya bisa terdiam dan tanpa aku sadari resa telah jauh meninggalkan qku.Airmata yang menemani aku pulang hingga sampai di kamar aku ,rasa sakit yang aku derita lebih sakit dari semua hal yang aku alami selama ini, orang yang aku sayangi dengan mudahnya mengucapkan kata putus dan meninggalkan aku begitu saja. Tanpa aku tau apa salah aku.
Setelah kejadian semalam resa sama sekali tak sms ataupun telphone aku, Berkali-kali aku sms dan telphone dia untuk meminta penjelasan yang sejelas-jelasnya tentang keputusan sepihaknya itu. Namun tak satupun di gubris olehnya. Hingga rasa cinta dan sayang di hati ini berubah menjadi rasa benci akan sikapnya itu.

Hari-hari kini aku lalui tanpa bersemangat semua begitu berbeda, resa tak lagi ada di samping aku yang ada hanya rasa sakit yang tertinggal, Butuh waktu cukup lama untuk aku melupakannya dan sekarang aku lebih bisa terima kenyataan dan semua lebih baik dari hari kemarin., walau aku belum bisa melupakkannya, Semenjak aku putus dengan resa tak ada satu nomor keluarganya yang dapat aku hubungi . Kakak rita pun kini sudah tak lagi menghubungi aku.
Malam ini entah mengapa ada rasa rindu yang begitu besar pada resa, rasanya aku ingin bertemu dengannya, Tapi tak ada yang bisa aku perbuat, hingga aku tertidur lelap,

Sore itu hp aku berdering,ketika aku lihat ternyata nomor yang tak aku kenali, Aku pun mengangkatnya
               “hallo, siapa ini??”sapa aku pada orang di serbang sana
               “hallo ini bener winda”ucap orang di serbang sana
               “ia benar, ini siapa” jawab aku dan mengulangi pertanyaan aku
               “ini kak rita win”ucap orang di serbang sana dengan lirih
               “kak rita, ada apa kak”tanya aku bingung karena selama ini kak rita telah menghilang semenjak resa memutuskan aku
               “kamu bisa ga ke rumah sakit sekarang”ucap kak rita, dengan suara begitu sedih
               “siapa yang sakit kak”tanya aku bingung
               “udah kamu ke rumah sakit aja,nanti kamu akan tau siapa yang sakit, ajak juga indri yah”jawab kak rita sambil memberikan alamat rumah sakit dan ruangannya
               “makasih yah de, kakak harap kamu bisa datang”ucap kak rita sambil mengakhiri telpon
Aku pun tanpa membuang waktu langsung pergi dan tak lupa aku ajak indri turut bersama aku, Sesampai di rumah sakit, aku pun langsung menanyakan ruangan yang aku tuju. Dan langsung menuju ruangan tersebut. Setelah sampai di depan ruangan yang aku tuju begitu tercengah aku ketika ku lihat bacaan yang tertera di depan pintu ICU, hati aku semakin khawatir aku takut yang berada di dalam adalah orang yang aku sayang,aku pun terdiam di depan pintu bertuliskan ICU, aku berharap aku kak rita salah memberitahu ruangan yang aku tuju. Indri mencoba menenangkan aku. Hingga ada suara yang memanggilku dari belakang
               “winda” panggil kak rita di sertai mama resa
               “tante , kakak”aku pun menghampiri mereka bersama indri
               “kamu apa kabar”tanya mama resa
               “baik tante, resa kemana tante”jawab aku entah mengapa pertanyaan itu melontar begitu saja dari mulut aku
Mama resa pun langsung menangis mendengar pertanyaan aku dan kak rita pun mencoba menenangkan
Aku dan indri pun bingung melihatnya dan terdiam.
               “apa yang sebenarnya terjadi tante sama resa, kok tante nangis”tanya aku penasaran
Suasana hening sesaat, hingga akhirnya mama resa mulai tenang dan menjelaskan
               “win kamu adalah wanita pertama yang resa bawa ke rumah dan di kenalkan sama kami,kamu juga wanita pertama yang mengenalkan cinta sama resa, Sejak resa kenal kamu,dia berubah menjadi anak yang baik,telihat jelas begitu tulus cintanya padamu, terlihat jelas bahwa dia tak ingin kehilangan mu,tante rasa kamu juga begitu. Kalian terlihat begitu saling mencintai, waktu itu resa pernah meninggalkan kamu beberapa bulan kan”tanya mama resa, aku pun mengaguk,dan mama resa melanjutkan pembicaraannya “sebenernya dia ninggalin kamu untuk berobat ke jakarta, dia ga mau kamu tahu soal penyakitnya karena takut kamu mengkhawatirkannya,makannya dia lebih memilih berbohong padamu”
Entah mengapa hati aku terasa sakit dan takut, airmata aku tak terasa mengalir”resa sakit apa tante”
               “dia terkena kanker paru-paru dan kini kanker itu semakin menjalar, dokter bilang kanker di tubuhnya telah memasuki stadium 4”jelas mama resa lirih
Aku pun tak kuasa mendengar jawaban itu,airmata aku semakin deras mengalir, aku tampu mampu untuk membayangkan betapa menderitanya orang yang aku sayangi selama ini.Mama resa pun mendekap aku erat
               ”sabar yah sayang,apa yang kamu rasain sama kaya apa yang tante rasain. Kita sama-sama ga mau kehilangan resa. Tapi kalau itu kehendak tuhan kita hanya bisa menerima ini semua, sekarang kamu lihat keadaan resa dulu,dia pasti senang kamu datang” ucap mama resa dan menghapus airmata di pipi aku
Aku dan indri pun memasuki ruang ICU, kita berganti pakaian dan mensterilkan badan kita, Ketika aku masuk ke dalam ruangan itu, Langkah kaki aku terhenti, Ketika aku melihat sosok pria yang aku sayangi sedang terbaring tak berdaya dengan selang dan kabel-kabel di tubuhnya,Airmata aku mengalir kembali dan indri pun berusaha menguatkan aku untuk mendekat ke sosok tersebut.
Sampai di dekat resa aku benar tak kuasa melihatnya, terlihat begitu tenang wajahnya ,tapi aku tau pasti dia sedang menahan rasa sakitnya itu
               “yank bangun, sekarang aku ada di sini,jangan tidur terus donk”ucap aku lirih
               “iya resa bangun donk, ada winda ni,dari beberapa bulan ini dia pengen ketemu banget sama loe, makannya sekarang dia datang”ucap indri dengan airmata yang mengalir di pipinya
Aku tak mampu berkata-kata lagi, Aku genggam tangannya dan airmata jatuh dan menyentuh tangannya. Karena melihat kondisi aku indri mengajak aku keluar.
               “resa istirahat yang banyak yah, aku sama winda nunggu kamu di luar”ucap indri sambil merangkul aku untuk pergi
Begitu berat untuk aku meninggalkannya. Tapi jujur aku tak sanggup bila harus berada terus menerus di dalam ,dengan melihat kondisinya saat ini. Hingga malam aku di sana tak sanggup aku untuk meninggalkannya aku takut terjadi sesuatu dengannya, Tapi aku harus pulang, karena ibu aku sudah mengkhawatirkan aku. Aku dan indri pun berpamitan pada keluarga resa dan di antar pulang oleh supir. Sesampai dirumah aku malah tidak bisa tidur aku terus sms kak rita agar aku tahu kondisi resa.

Kak kalau ada perkembangan tentang resa kasih tahu aku yah
Kak Rita pun membalas
Iya ade ku tersayang
Udah malem ni
Kamu harus istirahat,jangan mikirin resa terus
Nanti kamu sakit lagi dan pasti resa bakal sedih kalau kamu sakit
Kamu istirahat yah 
Selamat istirahat
Have a nice dream
Aku pun terlelap dam tidur aku.

Esok paginya aku pun segera bersiap untuk berangkat sekolah, seusai sarapan aku lihat hp aku, Begitu terkejut aku ketika aku lihat ada 56 panggilan tak terjawab aku lihat ternyata semua dari kak rita,Aku pun jadi bertanya-tanya apa yang terjadi sampai sebanyak ini panggilan tak terjawab.Aku pun berpamitan,Aku coba menghubungi kembali kak Rita, Namun tak ada jawaban dari kak Rita.lalu aku mencoba sms kak Rita

Maaf kak semalam aku udah tidur
Jadi tidak bisa angkat telpon kakak
Emangnya ada apa yah kak???

Sms aku pun tak ada jawaban, Rasa khawatir menyelimuti diriku, Tapi aku terus mencoba berbaik sangka dan menenangkan perasaan aku.Hari ini aku ga konsen belajar,Hingga waktu pun terasa lama, Waktu istirahat ini aku pergunakan untuk mereayu pembina ekskul aku untuk meminta izin padanya,karena pulang sekolah nanti aku akan menjenguk kekasihku tersayang,Hari ini perasaan aku ingin sekali bertemu dengannya dan entah mengapa perasaan aku tidak enak terhadap resa. Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi dan handphone aku pun berdering. Aku lihat ternyata kak Rita tanpa membuang waktu aku pun langsung mengangkatnya
               “Assalamualaikum, ada apa kak,maaf semalam telphonnya ga aku angkat soalnya aku udah tidur kak”ucap aku pada kak rita
               “walaikumsalam, ga apa-apa de,oya sekarang kamu bisa ga ke rumah sakit,udah pulang sekolah kan”jawab kak rita sambil menangis
               “iya kak bisa,emang ada apa kak”ucap aku penuh dengan rasa penasaran
               “kamu kesini aja yah, cepetan”jawab kak rita
Tanpa membuang waktu aku pun mempercepat langkah aku,walau rasanya kaki ini sudah begitu lemas untuk melangkah,hingga aku pun memasuki ruang ICU, tanpa banyak bicara mama resa menyuruh aku untuk masuk ke ruang ICU.
Kembali aku tak dapat menahan airmata ini,Aku lihat Resa sudah begitu lemas dan tak mampu menahan penyakitnya lagi.aku pun melangkah ke hadapan resa.Aku genggam tangannya
               “Udah saatnya kamu bangu sa, Udah terlalu lama kamu tertidur, aku kangen sama kamu, dikit lagi hari jadian kita yang ke 4,aku pengen banget ngerayain hari jadian kita di danau sama kamu, kamu harus janji yah buat bangun dan terus melawan penyakit kamu itu”ucap aku dengan derai airmata yang tak mampu lagi aku tahan
Seketika tangan resa menggenggam erat tangan aku, aku pun terkejut melihat reaksi yang di berikan resa,terlihat mata resa yang berkedip, Namun rasanya berat sekali baginya untuk membuka matanya,Akuppun memanggil suster dan ketika dokter dan suster datang beberapa saat genggaman itu mulai melemah hingga alat pemacu jantung pun berubah menjadi garis lurus.
Dokter langsung menangani resa, Tanpa menyuruh aku untuk keluar aku hanya bisa memanggil namanya dan terus memberi dia semangat untuk bertahan,Sampai dokter menyatakan menyerah.Aku tak kuasa melihat tubuh resa yang kini menjadi kaku,Terdengar jerit tangis mama dan kakak rita.Tubuh resa pun di tutup oleh kain putih,Ketika aku melihat hal itu tiba-tiba tubuh aku terasa begitu lemas dan tak berdaya hingga aku pun jatuh pingsan.
Entah apa yang aku alami ketika aku bangun ternyata aku sudah berada di kamar aku. Aku berharap kejadian itu hanya mimpi, Tapi ternyata semua kenyataan, Karena aku lihat ada indri di samping aku dengan busana hitam-hitam
               “sabar yah, gue yakin ini jalan terbaik buat resa”ucap indri dan memeluk aku erat
               “terus sekarang resa gimana”tanya aku lemas
Indri menangis begitu terisak mendengar pertanyaan aku.lalu indri memeluk aku dan berkata“dia udah di makamin,tadinya mau nungguin loe tapi loe ga sadar-sadar”
Jawaban indri membuatku semakin terpukul, Begitu berat rasanya kenyataan ini harus aku pikul, Seakan tuhan ga adil akan diri aku kenapa harus resa yang pergi kenapa bukan aku saja, Aku tak mampu bila harus menjalani kehidupan ini tanpa resa.

Kepergian resa membuat aku berhenti sejenak menjalani kehidupan aku. Hingga orang tua aku membawa aku ke seorang psikiater, Sebulan aku ikuti terapi, Hingga akhirnya aku bisa menerima kenyataan ini, Kenyataan bahwa resa telah pergi dan takkan kembali lagi dalam kehidupan aku. Tak luput indri pun selalu menguatkan aku, Malam ini aku putuskan untuk mengemas barang-barang pemberian resa,Esok siang akan aku kembalikan semua barang ini pada keluarganya, Aku tak ingin larut dalam kesedihan, karena entah mengapa airmata aku mengalir begitu saja ketika aku melihat barang-barang ini bayangan tentang resa muncul kembali dan kisah-kisah terindah kita kembali terbayang.
Siang ini aku kerumah resa dengan membawa kotak berisi barang-barang resa dan es krim reza, Ketika aku sampai di depan pintu rumah resa aku dapati Reza sedang main seorang diri
               “kakak”sapanya ketika melihat aku
               “hai. Giman kabar kamu,ini kakak bawa sesuatu buat kamu”jawab aku sambil memberikan es krim yang aku bawa
               “baik kakak. Makasih yah”jawabnya begitu bergembira
               “mama ada de”tanya aku sambil mengusap kepalanya
Belum sempat Reza menjawab kak Rita keluar dari dalam rumah
               “winda”sapa kak rita sambil menyambut memeluk aku
               “gimana kabar de,udah lama ga main kesini”ucap kak rita
               “aku baik kak,aku lagi banyak tugas sekolah”jawab aku
               “ayo masuk dulu”ajak kak rita
               “ga usah kak, aku kesini Cuma mau balikin ini”jawab aku sambil memberikan kotak yang aku bawa pada kak rita
               ”kenapa kamu balikin semua ini de”tanya kak rita seusai melihat isi kotak yang aku bawa
               “aku rasa aku sudah tak mampu untuk menyimpan ini semua, maaf yah kak aku ga bisa lama-lama aku harus segera pulang,permisi”ucap aku lalu aku pun pergi meninggalkan rumah resa
Aku tak mampu berlama-lama di sana begitu banyak kenangan yang terukir di rumah itu dan aku tak mampu untuk melihat reza karena wajahnya begitu mirip dengan resa, Itu semua hanya akan membuat aku kembali terbayang sosok resa.

Semajak hari itu aku tak pernah lagi berkunjung ke rumah resa, Namun bagi aku hal terindah yang aku rasakan adalah ketika aku sempat mmengenal dan memiliki resa, walau hanya sementara, Banyak hal yang aku temukan dari resa, Aku menemukan arti sebuah kasih sayang,menghargai dan indahnya di cintai. Hingga hari Resa tak dapat aku lupakan bahkan tak mampu diri ini melupakannya, Karena dia akan selalu hidup di hati ku.

Selama jalan Cinta Pertama Aku, Aku yakin saat ini kau sedang bahagia di dalam Surga dan Kelak kisah kita kan abadi di dalam sana.

Read more: http://cerpen.gen22.net/2011/12/kau-lebih-dari-indah.html#ixzz2LnHXQ5Ko

MENCOBA TINGGALKAN BAYANGMU

Mencoba Tinggalkan Bayangmu
Oleh: Fatkuryati

Malam itu adalah malam pergantian tahun, atau yang lebih dikenal dengan istilah tahun baru,, euforia cantiknya kembang api mulai terasa di menit-menit pergantian tahun. Tidak banyak yang aku bisa lakukan di malam itu. Seperti putri di negri dongeng yang terkurung dalam khayalan-khayalan indah. Untuk ikut bernostalgia di malam tahun baru bersama teman-teman semasa SMA pun aku tak dapat izin dari sang bunda. Untuk hal seperti ini mamah selalu punya dua alasan. Alasan pertama, aku masih selalu di anggap anak kecil.


“nah lhoooo,,, aku kan udah umur 20 tahun mah, semester 5 lhoo aku, sekitar dua tahun lagi insyaallah aku lulus kuliah, gumamku dalam hati”.

Alasan kedua, suasana malam di kota sangat tidak baik, pergaulan di sana bahkan tidak pernah mengenal aturan.

“Hmmp,, ya ampuunn ini kan masih kota Serang mah bukan Jakarta,, toh aku juga bukan keluyuran sendiri yang gg jelas, tapi sama temen-temen yang sebagian besar udah mamah kenal dengan sangat baik, jawabku pelan”.

“iyah mamah tahu, tapi mamah yakin kamu paham betul makna dari alasan-alasan mamah, jawab mamah dengan bijak”.

Aku tidak bisa mendesak mamah untuk memberikan izin, aku takut mamah akan sedih bila ada bantahan di tengah perhatiannya, aku tahu semua kekhawatirannya semata-mata karena ingin melindungi dan menjagaku. Sepeninggalnya ayah beberapa tahun silam, mamah memang berubah jadi over protektif, untuk sebuah keselamatan anak-anaknya beliau lebih rela di hujat banyak orang daripada akan ada apa-apa nanti. Di rumah memang tak ada lelaki dewasa yang bisa benar-benar melindungiku, kedua kakak priaku telah menikah dan tinggal bersama keluarga kecilnya masing-masing, di rumah hanya ada aku, mamah dan kakak wanitaku dengan perbedaan usia 3 tahun. Jadi wajar saja bila mamah merasa memiliki tanggungjawab yang sangat lebih. jika terjadi apa-apa dengan putrinya, ia akan merasa sangat berdosa. Oleh karenanya, sebelum hal itu terjadi, beliau lebih memilih untuk menjagaku dengan caranya.

Di tengan perbincangan itu,, mamah memetikkan ibu jari dan jari tengahnya, pertanda memberikan ide.

“hmmmp,, untuk menghabiskan malam tahun baru, gimana kalo kamu ikut acara mamah” usul mamah.

“Acara apa mah?" tanyaku.

“kamu ikut mamah pengajian di pendopo kantor Bupati, Serang.. gimana??” tanya mamah.

Dengan spontan aku mengangkat sebelah alisku, “hmmp, ya udah deh aku mau, daripada di rumah, pastinya nanti aku akan benar-benar jadi gadis di negri dongeng yang merindukan dunia luar,” jawabku dengan ekspresi seadanya.

“Nahh gitu dooong, ini baru namanya anak mamah,” ucap mamah sambil mencium keningku.

Dalam perjalanan menuju kantor bupati, mataku terasa disuguhkan dengan pemandangan indah tahun baru. Banyak sekali penjual dadakan yang mencoba peruntungannya di malam ini,, dengan mencoba berjualan pernak-pernik dan makanan khas tahun baru. Para penjual terompet, petasan, kembang api, dan balon berjejer menawarkan barang dagangannya. Bahkan karena maraknya penjual, para konsumen terlihat dibuat bingung untuk membelinya. Asap jagung bakar pun seolah menggoda para penikmat tahun baru untuk sekedar mencicipinya. Dan yang tak kalah menarik,, ada pasar malam di Alun-alun kota Serang, terlihat sesak, orang-orang mencoba menghibur dirinya dengan sekedar berbelanja, menikmati wahana permainan atau makan bersama dengan sang kekasih hati. “Oohh tidak, sepertinya malam ini memang tak ada pangeran menjemputkuku, huufftt jadi merasa sedikit cemburu dengan mereka, ucapku lirih sambil memonyongkan bibir”.

“tapi aku tetap bersyukur masih diberi kesempatan untuk bisa melihat pemandangan seelok ini,, semoga nikmat sehat-Mu yang tak terkira banyaknya ini, selalu menjadikanku untuk tetap bersyukur, ucapku dalam hati dengan mimik takjub”.

Dan ternyata di pendopo kantor bupati pun tak kalah sesak,, para jamaah berlomba-lomba untuk menempati posisi terdepan, katanya akan ada penyanyi lokal Banten yang pernah melanglang buana di stasiun TV swasta, presenter yang cukup terkenal di acara dakwah, juga ustadz yang cukup membumi di Banten dan hiburan lainnya yang tak kalah menarik.

Anehnya,, di tengah acara ini berlangsung,, tiba-tiba aku teringat sebagian kenangan masa laluku.. Aku seperti orang dengan raga yang tertinggal di pendopo, sementara pikiran dan nyawaku berkunjung menjelajah kembali ke masa lalu.


Dia,, pria itu... pria yang baru 2 tahun lalu ku kenal. Tampan, baik dan dewasa,, Ia adalah mantan kekasihku. 100 hari bersama,, ternyata cukup untuk membuatnya berkarat dalam ingatanku . Aku tak pernah tahu, kenapa hingga kini ia masih cukup berarti untuk hidupku. Kami sama-sama mengakui bahwa kami masih saling merindukan satu sama lain. Ketemu, jalan dan makan bareng adalah hal yang biasa kami lakukan untuk sekedar mengobati rindu itu.

Kadang ia masih suka mengirimiku pesan singkat yang manis,, hingga aku merasa aku adalah wanita terbahagia di dunia. Ini adalah salah satu pesan singkatnya.

“tak apa, kalau kamu masih malu untuk bilang sayang kembali, tapi yang penting hatimu masih tersimpan indah dalam hatiku”

Heiii pria yang menjadi mantan kekasihku,, tahukah kamu,, aku malah seperti wanita gila ketika membaca pesan singkatmu itu, loncat-loncat bahagia layaknya anak kecil yang mendapatkan hadiah balon, dan senyum-senyum sendiri seperti penghuni RSJ yang melarikan diri. Dan tahukah kamu,, Itu adalah pertanda bahagianya aku ketika ku tahu kau masih memiliki rasa yang sama.

Jujur,,, hingga kini aku masih menyayangimu, aku tak pernah mampu untuk menggantikan namamu dengan nama yang lain. Bahkan aku lebih memilih untuk menolak cinta 5 pria lain, daripada menghapus namamu. Aku tahu 5 pria itu kecewa karenaku, tapi aku tak dapat membohongi perasaanku bahwa kamu masih cukup berarti untuk hidupku.

Jika kamu izinkan,, rasanya aku ingin kembali menjadi satu-satunya wanitamu.. malam ini aku bukan seperti jamaah yang khusu mendengarkan tausiyah di tempat pengajian.. tapi aku seperti menjadi tokoh utama di sinetron Lorong Waktu, acara ramadhan semasa aku SMP. Di lorong waktu ini aku seolah dikirimkanku ke cerita cinta masa lalu.. Ya benar kamu memang masa laluku,, tapi aku ingin kamu menjadi teman masa depanku,, bersama dalam sisa hidupku sampai Tuhan akan memanggil kita nanti.

Aku cukup bahagia dengan semua itu,, tapi entah aku merasa kini kamu berbeda.. kamu tak lagi bersikap semanis beberapa waktu yang lalu.. Tak ada lagi kata rayuan,, tak ada lagi kalimat gombalan dan tak ada lagi ucapan manis bahwa kamu masih menyayangiku sebagai mantan kekasihmu. Pikiranku terbang hingga ke awang mencoba menerka apa yang sedang terjadi denganmu,, banyak terkaan yang bisa menggalaui hatiku malam itu.. Dari mulai, sepertinya kamu sedang menyukai wanita lain,, mencoba menjadikanku hanya cinta masa lalu,, kamu tidak lagi menyayangiku,, dan yang paling bisa buatku sedikit tenang adalah semoga kamu memang hanya sedang sibuk menyelesaikan tugas akhirmu (skripsi), bukan karena kau terjebak cinta dengan wanita lain.

Entahlah,, euforia tahun baru itu tak lantas mebuat hatiku riang.. Ada kegalauan yang buatku merasa tak nyaman,, di tengah ramainya pendopo Serang,, aku malah berpikir untuk mengirimimu puisi ungkapan hati via sms,, Ini adalah puisi yang ku kirimkan di tengah kegalauan yang menghimpit hatiku,, sebenarnya dengan puisi ini aku mengharapkan kamu membalasnya dengan kata yang sama indahnya dan tentunya bisa buat hatiku tak segalau ini.

Aku tak pernah tahu
Aku tak pernah tahu,,
Kenapa hingga kini kau masih cukup berarti untuk hidupku
Ada rasa yang berbeda ketika ku mengingatmu
Tak sama dengan ketika ku mengingat yang lain

Aku bahkan tak pernah tahu,,
kenapa Tuhan s’lalu hadirkan bayangmu di pikiranku
Aku tak pernah sekalipun berusaha tuk mengingatmu,,
Tapi sepertinya Tuhan tahu bahwa kau masih dihatiku
Rasa ini tak ubahnya rembulan yang selalu nampak bersinar,,
Indah,, dan mempesona..
Aku tak pernah mampu tuk meninggalkanmu jauh dari pikiranku,,
Sepertinya aku mulai mencintaimu kembali..

Percayalah,,
Aku mencintaimu dengan hati
Dengan hati yang tak bisa ku sematkan pada lelaki selainmu
Dan aku menyayangimu dengan nada
Dengan nada yang tak bisa ku harmonikan pada yang lain,,,
Pernah kucoba tuk lupakanmu,,
Melempar bayangmu hingga langit ke tujuh,,
Tapi nyatanya,, aku tak pernah mampu untuk tak mengingatmu..
Entah,,
Sepertinya kau masih berkarat untuk hatiku..

Ting-ting-ting (tanda pesan masuk),, itu pertanda bahwa sms yang ku kirim telah sampai ke ponselnya dan mungkin sedang dibaca.

“Allhamdulillah puisiku telah sampai ke ponselnya,, semoga akan ada balasan yang nantinya tak membuat ku kecewa,, ucapku dalam hati”.

Bermenit-menit ku tunggu,, dan sekarang menit tak lagi sebagai menit,, aku menunggunya hingga berjam-jam.

“huuuuffffttthh,,, sepertinya memang benar aku tak lagi berarti buatmu,, mungkin memang kamu sedang terjebak dengan cinta yang lain,, ucapku lirih mencoba menerima kenyataan”.

Aku berusaha menguatkan diriku sendiri atas rasa kecewa yang kini tak lagi klise.

”yahhhh,,, sepertinya aku memang harus benar-benar melupakanmu,, melempar bayangnya jauh-jauh hingga langit ke tujuh,, ucapku lirih seolah tertusuk sembilu”.

Aku memang tak tahu,, adam dari sisi mana yang akan Tuhan pilihkan untukku..
Seperti apa,, dan bagaimana ia,, tak ada yang tahu untuk masa depan.. Mungkin benar kau memang hanya ada di masa laluku.. Jika memang Tuhan tak takdirkan kita bersama, setidaknya aku pernah melewati 100 hari bahagia bersamamu dan jika Tuhan akan menghapusmu dari ingatanku,, itu karena Tuhan akan menggantikanmu dengan adam yang lebih baik..

Ikrarku,, akan ku coba tuk tinggalkanmu dalam masa laluku, tak banyak yang bisa ku lakukan.

Tapi pastilah akan ku coba,, seindah apapun dulu kamu dimataku semoga kamu juga akan nampak indah dimata wanita selainku.

Ku akui,, salah itu memang ada padaku,, kalau saja aku tak pernah melakukan hal bodoh yang mungkin melukai perasaanmu, mungkin hingga kini kita masih berdua,, berdua membangun istana cinta di hati kita.. Tapi biarkanlah,, biarkan itu hanya menjadi kenangan di masa lalu..

Jujur,, hingga kini sayang itu memang masih ada untukmu,, tapi akan ku coba relakan rasa itu pupus bersama sang waktu.. Aku yakin,, Tuhan t’lah miliki rencana yang indah untukku,, dan barangkali untukmu....

Lagi-lagi aku harus katakan ini pada cinta yang tak lagi bersahabat,, “AKU AKAN MENCOBA UNTUK MENINGGALKANMU DALAM MASA LALUKU”...

Aku teramat yakin bahwa Tuhan tidak akan mengambil sesuatupun dari makhluknya, kecuali Dia akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik..
*****